PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) mendapatkan manfaat dari studi banding yang komprehensif ke Jerman, di bawah program Support for Infrastructure Investments in Indonesia (S4I) - sebuah inisiatif kolaboratif yang didanai oleh Uni Eropa dan diimplementasikan oleh Bank Pembangunan KfW yang dibantu oleh Dornier Group sebagai Konsultan Implementasi, dengan fokus pada pengembangan infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan dan proyek-proyek energi terbarukan di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kapasitas PT SMI dalam menerapkan perlindungan lingkungan dan sosial (ESS) yang ketat dan memajukan integrasi kerangka kerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dalam proses pengambilan keputusan, serta mempelajari praktik terbaik dalam konteks perubahan iklim untuk proyek infrastruktur perkotaan dan energi terbarukan. Bagian utama dari kunjungan ini terdiri dari sesi knowledge sharing yang dipimpin oleh KfW yang disesuaikan dengan kebutuhan PT SMI dalam penerapan LST dan ESS sesuai dengan praktik-praktik terbaik yang berlaku dan diterima secara internasional untuk lembaga 2 Sesi benchmarking ESG di EnBW, Stuttgart, Jerman pembiayaan Pembangunan (DFI).
Dukungan Uni Eropa untuk S4I sangat penting dalam meningkatkan penerapan perlindungan lingkungan dan sosial yang ketat dan diterima secara internasional dalam proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai oleh PT SMI. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas, pelatihan terapan, workshop, dan studi banding khusus untuk PT SMI. Studi banding ini memberikan pengalaman nyata mengenai perlindungan lingkungan dan sosial yang berlaku untuk proyek dan pendanaan lembaga pembiayaan pembangunan (Development Finance Institution/DFI) di KfW, serta pembiayaan proyek sektor swasta di bidang infrastruktur perkotaan dan energi terbarukan di EnBW, salah satu perusahaan sektor energi terkemuka di Jerman.
Studi banding ini membekali PT SMI dan Kementerian Keuangan dengan pengetahuan dan instrumen yang dapat diterapkan dalam kerja sama dengan klien mereka, seperti BUMN, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Sebagai pelopor penerapan standar-standar LST di Indonesia, PT SMI bertujuan untuk berkontribusi pada perbaikan berkelanjutan dari implementasi proyek para pemangku kepentingan dengan standar lingkungan dan sosial, kerangka kerja LST, dan standar keberlanjutan yang berlaku serta mengikuti proses pendanaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Studi banding ini terdiri dari program interaktif intensif selama lima hari kerja di KfW dan EnBW, yang dikombinasikan dengan dua kunjungan lapangan ke proyek-proyek energi terbarukan dan infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan. PT SMI secara aktif berbagi dan mendiskusikan pengalaman mereka dalam integrasi LST ke dalam keputusan pembiayaan, penerapan ESS yang diakui secara internasional di Indonesia, dan kontribusi terhadap transisi energi terbarukan di Indonesia.
Pada hari pertama, para peserta mendapatkan pengenalan tentang mandat, model bisnis, dan strategi pendanaan KFW, yang dilanjutkan dengan diskusi mendalam tentang strategi keberlanjutan, “TranSform.” Diskusi interaktif mencakup transfer pengetahuan tentang peran DFI yang berbeda dalam penerapan manajemen dampak, penyelarasan Perjanjian Paris, penguatan manajemen risiko LST, dan pelaporan keuangan keberlanjutan di bawah mandat masing-masing.
Pada hari kedua, pemaparan mengenai Sistem Manajemen Dampak DEG (DERa) menjelaskan bagaimana dampak dapat diukur, dikelola, dan dievaluasi. Sesi lainnya membahas peran KfW dalam mempromosikan pasar karbon global. PT SMI memberikan gambaran menyeluruh mengenai kebijakan, pedoman, dan peraturan LST yang berlaku dan sistem ESMS yang ada. Tinjauan menyeluruh mengenai kebijakan, prosedur, proses penyaringan dan pemantauan. Contohcontoh nyata dan knowledge sharing yang disertai respon dari klien memicu diskusi yang aktif antara KfW dan PT SMI mengenai praktik-praktik terbaik dan tantangan dalam mempromosikan perbaikan lingkungan dan sosial di tingkat klien PT SMI dan juga lembagalembaga pembiayaan dalam negeri yang belum memiliki tuntutan yang sama.
Pada hari ketiga, para peserta mengunjungi EnBW di Stuttgart, salah satu perusahaan pembangkit dan Sesi benchmarking dengan DEG di kantor KfW, Frankfurt am Main, Jerman 3 distribusi energi terkemuka di Jerman. EnBW berbagi pengalaman mengenai transformasi pasokan energi di Jerman dan Eropa, investasi besar-besaran untuk expansi energi terbarukan, sistem e-mobility, dan jaringan distribusi listrik, serta pengalaman mereka dalam mempromosikan solusi energi dan infrastruktur yang inovatif melalui penelitian, pengembangan, dan inisiatif manajemen inovasi yang kuat.
Perwakilan dari EnBW memaparkan agenda keberlanjutan mereka kepada PT SMI, menyoroti bahwa tanggung jawab perusahaan, ketahanan iklim, dan manajemen pemangku kepentingan merupakan bagian dari setiap keputusan investasi di samping keberlanjutan finansial dan teknis. Pelajaran utama yang dapat dipetik dari pemaparan ini adalah bahwa penilaian keberlanjutan merupakan pilar utama dari setiap keputusan dan strategi. Tur oleh EnBW ke salah satu pembangkit listrik tenaga sampah di Stuttgart-Münster (pemrosesan limbah menjadi energi) memberikan wawasan praktis tentang teknologi perkotaan hijau yang canggih.
Hari keempat mencakup kunjungan ke pembangkit listrik tenaga air sungai Iffezheim yang dikelola oleh EnBW di sungai Rhein, yang merupakan yang terbesar di Jerman. Disana ditampilkan contoh praktis implementasi energi terbarukan dan pertimbangan LST di seluruh siklus pengembangannya - mulai dari konsep, konstruksi, dan pengoperasiannya. Wawasan mengenai pendekatan keberlanjutan, yang menyoroti keterlibatan pemangku kepentingan, keanekaragaman hayati, dan prosedur keberlanjutan, juga dibagikan di sana.
Studi banding diakhiri pada hari kelima dengan sesi penutup yang merangkum pesan-pesan utama dan hal-hal yang dapat diambil dari studi banding. Sesi tersebut memperkuat komitmen untuk kolaborasi dan pertukaran pengetahuan yang berkelanjutan. Kunjungan studi S4I yang didanai Uni Eropa ke Jerman memberikan pengetahuan yang berharga dan wawasan praktis kepada 23 peserta dan pemangku kepentingan di PT SMI tentang implementasi kerangka kerja ESS dan LST. PT SMI akan semakin memajukan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia yang didukung oleh strategi keuangan berdampak berkelanjutan yang bertujuan untuk mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang dan memajukan SDG di Indonesia.
S4I yang didanai Uni Eropa akan terus memberikan dukungan untuk pengembangan LST lebih lanjut agar tertanam dalam ESMS PT SMI melalui penyediaan konsultasi peer-to-peer, program Train-the-trainer, dan bantuan implementasi program, serta memberikan akses bagi PT SMI ke portal pelatihan ESS milik KfW yang dikembangkan untuk lembaga pembiayaan pembangunan.
Uni Eropa tidak bertanggung jawab atas isi materi komunikasi yang terkait dengan kegiatan yang didanai atau didanai bersama Uni Eropa yang disiapkan oleh mitra pelaksana. Isi materi tersebut merupakan tanggung jawab PT SMI sepenuhnya dan tidak mencerminkan pandangan Uni Eropa.
Unduh buletin di sini