Dorong Pengurangan Emisi, Pemerintah Susun Berbagai Upaya untuk Mewujudkan Rencana Implementasi
Kalimantan Barat, 4 Maret 2025 – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) berinisiatif untuk melakukan pemberdayaan penenun tradisional yang merupakan langkah penting untuk menjaga kelestarian tradisi budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan para penenun. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT SMI meluncurkan program Pemberdayaan Tenun.in untuk Suku Dayak Iban pada Jumat, 14 Februari 2025, di Desa Manua Sadap, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Program ini diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan perajin tenun sebesar 54%, dari yang semula Rp650 ribu per bulan menjadi Rp1 juta per bulan. Selain itu, angka produksi kain tenun juga meningkat 50%, dari yang semula hanya dua kain per 2 bulan, menjadi tiga kain per 2 bulan. Selain itu, dengan dukungan pembuatan website dan toko online, pemasaran produk kain tenun juga akan lebih luas. Program ini diharapkan akan meningkatkan jumlah penenun tradisional, setelah meningkatnya daya tarik tenun sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan.
“Dalam jangka panjang, pemberdayaan penenun tradisional tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal tetapi juga berkontribusi pada pelestarian budaya dan tradisi. Dengan dukungan yang tepat seperti yang PT SMI lakukan, penenun bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke dunia. Namun, kami ingin memastikan bahwa program ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga langkah nyata yang berkelanjutan dalam membangun industri tenun yang mandiri dan berdaya saing”, kata Ramona Harimurti, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT SMI.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Insan Bumi Mandiri (IBM) dalam mendukung perajin tenun lokal. IBM sendiri merupakan sebuah lembaga filantropi yang berdiri sejak 2016, dan bergerak dalam pemberdayaan masyarakat untuk membangun pedalaman Indonesia. Melalui pembangunan sentra produksi, penyediaan alat dan benang tenun, serta serangkaian pelatihan dan pendampingan usaha, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para penenun sekaligus melestarikan warisan budaya tenun Dayak Iban. Melalui program ini, diharapkan tenun dapat menjadi pakaian kebanggaan masyarakat sehari-hari, serta menjawab kebutuhan tekstil di Indonesia.
Sementara itu, perwakilan pemerintah daerah Kabupaten Kapuas Hulu, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif yang dilakukan oleh PT SMI. “Kami menyambut dengan tangan terbuka bantuan yang diberikan oleh PT SMI ini dalam memberdayakan para penenun kami. Kami berharap tenun tidak hanya menjadi bagian dari ritual adat, tetapi juga dapat digemari oleh generasi muda sebagai identitas budaya sekaligus sumber penghidupan. Semoga program ini dapat meningkatkan perekonomian keluarga yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi desa", ujar Triwati, Asisten 2 Bupati Kapuas Hulu.
Kolaborasi antara PT SMI dan IBM ini hadir sebagai solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh para penenun. Selama 12 bulan rangkaian program ini, para penenun akan mendapatkan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing produk mereka dan memperoleh akses pasar yang lebih luas. "Kami berharap tenun bisa sejajar dengan batik dan memiliki pasar yang tetap, sehingga para penenun bisa terus berkarya dan berkontribusi dalam melestarikan budaya," ujar ketua kelompok penenun Suku Dayak Iban, Margareta Mala.
Selain memberikan dampak ekonomi, program ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, pekerjaan layak, aksi iklim, serta kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Sebelumnya, sejak 2017 PT SMI dan IBM telah aktif memberdayakan penenun di Nusa Tenggara Timur, seperti di wilayah Alor, Sumba, Ende, Belu, dan Sikka. Selain di Kapuas Hulu, PT SMI dan IBM tahun ini juga berencana untuk memperluas cakupan program ke Ambon, Maluku.
PT SMI melalui program TJSL turut berperan aktif dalam upaya perbaikan tingkat perekonomian masyarakat, sekaligus berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Pada tahun ini program TJSL PT SMI fokus dalam memberikan kontribusi positif dalam aspek sosial dan lingkungan, dengan menitikberatkan pada pencapaian tujuan SDGs, penanganan masalah perubahan iklim, transisi energi bersih, dan pemberdayaan ekonomi, dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), serta Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (KGIS).
- selesai -
Tentang PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) yang didirikan pada tanggal 26 Februari 2009 adalah Badan Usaha Milik Negara di bawah koordinasi Kementerian Keuangan yang berbentuk Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). PT SMI berperan dan memiliki mandat sebagai agen pembangunan berkelanjutan. PT SMI memiliki 3 pilar bisnis yaitu Pembiayaan Komersial, Pembiayaan Publik, serta Jasa Konsultasi dan Pengembangan Proyek.
PT SMI memiliki berbagai fungsi dan produk/fitur unik untuk mendukung percepatan pembangunan infrasruktur yang tidak hanya berfungsi sebagai pembiayaan infrastruktur tetapi juga sebagai enabler melalui pelaksanaan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang mengikutsertakan berbagai institusi keuangan baik swasta maupun multilateral. PT SMI aktif mendukung pelaksanaan KPBU dan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di daerah melalui produk pinjaman daerah.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ramona Harimurti
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Tel : +6221 8082 5288
Fax : +6221 8082 5258
Email: corsec@ptsmi.co.id
www.ptsmi.co.id