Wisata edukasi sangat penting diperkenalkan kepada seluruh masyarakat sejak dini dan tidak mengenal batasan usia. Berbagai isu lingkungan yang sedang terjadi pun sudah seharusnya menjadi kewajiban dan tanggung jawab seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam menjaga lingkungan, salah satunya dengan mengelola sampah organik maupun anorganik.
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melaksanakan kegiatan Uji Coba Wisata Edukasi Green Class, (19/1) di Kampung Kebon Kopi Desa Cibanteng, Ciampea, Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa beserta guru pendamping dari SDN 03 Cihideung Ilir, MI Al Ittihad, SDN 03 Cihideung Ilir dan SDIT At-thalla Cendekia Cibanteng Sawah.
Tujuan kegiatan uji coba ini untuk melihat potensi permintaan dari wisata edukasi green class sebagai pertimbangan/acuan pengembangan wisata edukasi green class ke depan. Selain itu juga, untuk melihat gambaran secara real jika wisata tersebut benar berjalan.
Ketua Departemen ESL, Dr Ahyar Ismail menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk keberlanjutan yang pernah dilakukan sehingga mengantarkan IPB University memperoleh penghargaan di tingkat nasional. "Terima kasih kepada seluruh warga Cibanteng yang telah berpartisipasi dalam mendukung program ini. Semoga bisa terus berjalan dan menjadikan Desa Cibanteng menjadi desa rendah karbon," ujarnya.
Dr Meti Ekayani, Sekretariat Departemen ESL mengatakan bahwa kegiatan wisata edukasi green class merupakan wisata edukasi yang berfokus pada pengelolaan sampah anorganik, khususnya plastik kemasan. Sasaran uji coba ini yaitu SD, SMP SMA, komunitas/Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lingkungan seperti Indonesian Green Action Forum (IGAF) dan Bank sampah.
"Manfaat keberlanjutan yang akan diperoleh yakni dapat menjadi sarana edukasi bagi para wisatawan yang berkunjung untuk lebih sadar akan lingkungan dan dapat bertanggung jawab terhadap sampahnya. Selain itu wisatawan yang hadir bisa menjadi kader bagi teman-teman sekelilingnya," tuturnya.
Manfaat lainnya, lanjutnya, wisata ini dapat menyadarkan warga sekitar dan konsisten dalam pengelolaan lingkungannya serta kedepannya bisa menjadi tambahan income dan menjadi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kepala Desa Cibanteng, Warso, SSos, MM turut hadir dan menyampaikan arahan kepada para siswa untuk tetap selalu menjaga kebersihan lingkungan dimanapun berada. Tidak hanya membuang sampah sembarangan, tetapi juga mengumpulkan sampah tersebut dan mengelolanya menjadi produk yang bermanfaat.
Kegiatan ini juga dibantu oleh para ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Cibanteng dengan memberikan pelatihan membuat produk berbahan dasar sampah anorganik kepada para siswa. Siswa mendapatkan ilmu baru tentang tata cara pengelolaan sampah sehingga menjadi produk yang bernilai. Banyak produk yang bisa dihasilkan dari sampah anorganik dan produk tersebut telah dipasarkan melalui e-commerce.