The decision of the North Penajam Paser District Government (PPU) to lend funds to PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), according to PPU Regent Yusran Aspar, is the right step to finance the continuation of a number of important projects.
Keputusan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk melakukan peminjaman dana kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), menurut Bupati PPU Yusran Aspar, adalah langkah yang tepat untuk membiayai kelanjutan sejumlah proyek penting.
Pemkab PPU meminjam kurang lebih Rp348 miliar kepada PT SMI. Terlebih dahulu, dilakukan analisa dan pengujian terhadap usulan dana pinjaman dan akhirnya disetujui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kemenkeu. Yusran menjelaskan pinjaman tersebut sudah tepat dan bukan semata-mata hanya meninggalkan utang bagi daerah sebelum masa jabatannya berakhir. Terlebih lagi, PT SMI tidak akan memberikan pinjamanjika progres pembangunan yang akan dibiayai tidak jelas. Bahkan, sejumlah daerahjuga ingin meminjam dana seperti yang dilakukan Kabupaten PPU.
"Jika pinjaman kepada PT SMI tidak dilakukan, maka langkah lain pastilah harus ditempuh, salah satunya adalah melakukan penghapusan total bagi pegawai, pengurangan honorer atau menghapus anggaran perjalanan dinas dan sebagainya, pastilah pegawai kita kasihan dan pastinya keberatan," ungkap Yusran, Minggu (4/3).
Lanjut dia, sejumlah pembangunan menurutnya memang harus dilanjutkan di Benua Taka. Salah satu contohnya adalah pembangunan Jalan Arahman menuju Pelabuhan Benua Taka yang terletak di Kawasan Industri Buluminum (KIB). Jika akses jalan ini tidak diselesaikan maka akan menyulitkan keluar masuknya barang menuju pelabuhan yang diproyeksikan memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain pembangunan jalan itu, pemerintah juga membangun jalan pendekat menuju Pulau Balang, peningkatan Jalan Masjid Al-Ula Nenang- Ingkur, Jalan Kopi-Kopi Sungai Parit dan sejumlah pengerjaan lainnya yang memang dianggap harus dikerjakan untuk kebutuhan
masyarakat.
"Pinjaman tersebut ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dan disetujui langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah melalui sejumlah tahapan panjang sehingga tidak ada yang salah," pungkasnya.
Keputusan tersebut dinilai langkah yang sangat tepat sebab pembangunan infrastruktur itu diperuntukan untuk mempercepat
perkembangan Kabupaten PPU. Sebab, untuk menarik investor salah satu pendukungnya adalah akses jalan.
Belum lama ini, Yusran melakukan kunjungan ke sejumlah pembangunan yang didanai dari pinjaman PT SMI, salah satunya pembangunan jalan menuju Pelabuhan Benuo Taka berupa cor beton. "Infrastruktur jalan memang merupakan kebutuhan utama untuk kemajuan suatu daerah," jelasnya.
Dia menjelaskan, sebagian besar kabupaten/kota khususnya di Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini mengalami defisit anggaran secara besar-besaran. PPU merupakan daerah pertama di Kaltim yang telah berhasil memperoleh kepercayaan dari PT. SMI yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Setelah Kabupaten PPU, sejumlah kabupaten/kota di Kaltim seperti Kabupaten Berau, Kukar dan sebagainya juga melakukan pinjaman kepada PT SMI bahkan dengan jumlah yang jauh lebih besar dari kita," kata Yusran Aspar.
Yusran juga membeberkan, semua sudah jelas bahwa PT SMI dibentuk untuk memainkan peran aktif dalam memfasilitasi pembiayaan infrastruktur, melakukan kegiatan pengembangan proyek dan melayani jasa konsultasi untuk proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
Dengan kata lain, PT SMI dapat berfungsi sebagai katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Oleh karena itu jika masih ada anggapan bahwa pinjaman kepada PT. SMI merupakan langkah daerah yang tidak tepat itu salah, karena semuanya telah jelas yang bertujuan untuk percepatan pembangunan daerah," kata Yusran.