JAKARTA — Sepanjang kuartal I/2015 PT Sarana Multi Infrastruktur membukukan laba bersih Rp81 miliar, atau mencapai 27% dari target yang ditetapkan sepanjang tahun ini Rp300 miliar. Emma Sri Martini, Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur (SMI), menjelaskan pihaknya memiliki total komitmen pembiayaan Rp5,67 triliun sepanjang kuartal I/2015. Hingga akhir tahun ini, perusahaan Negara di bawah Kementerian Keuangan ini, menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp7,5 triliun.
“Komitmen pembiayaan ini disalurkan kepada proyek-proyek infrastruktur, termasuk kepada sektor transportasi airport yang merupakan sector baru dalam memperoleh pembiayaan dari PT SMI,” kata Emma kepada Bisnis di Jakarta, Minggu (30/5). Dia menuturkan masuknya SMI dalam system transportasi bandara membuat portofolio perusahaan semakin lengkap. Terutama untuk proyek-pro yek infrastruktur dasar yang diizinkan untuk dimasuki.
Menurutnya, hingga Maret 2015 perseroan juga telah menarik pinjaman secara bertahap sebesar Rp2,5 triliun. Dana ini merupakan pinjaman dari lembaga multilateral Asian Development Bank (ADB) dan World Bank (WB) melalui Pemerintah RI yang diteruskan kepada anak perusahaan yakni PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
IIF merupakan anak perusahaan SMI bersama International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), Deuts che Investitions- und En twicklungsgesellschaft (DEG), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). “Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Emma menjelaskan, pihaknya sedang merampungkan rencana bisnis baru untuk transformasi bisnis SMI menjadi bank infrastruktur sesuai rencana pemegang saham. Pihaknya kini sedang berkoordinasi terkait dengan kerangka regulasi maupun kesiapan internal perusahaan.
“Kami juga secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi ke pemerintah daerah terkait pengalihan aset dan tugas dari Pusat Investasi Pemerintah ke PT SMI. Sosialisasi juga dilakukan dengan para stakeholders lainnya,” kata Emma. (Anggara Pernando)
Sumber: Bisnis Indonesia hal 22
