TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Anak perusahaan Bosowa Group, PT Bosowa Bandar Indonesia (BBI), segera mengoperasikan empat dermaga Pelabuhan Garongkong, kabupaten Barru, Sulsel pada tahun 2017 mendatang.
Progres konstruksi saat ini sudah mencapai 90 persen, sisa menghadirkan fasilitas dan alat penunjang lainnya.
Hal ini disampaikan Direktur Keuangan BBI, Iskandar, saat presentase pada kunjungan kerja DPR RI Komisi XI, di lantai 23 Menara Bosowa, Kamis (22/9/2916).
Hadir, Direktur pembiayaan & Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Edwin Syahruzad, Anggota DPR RI Komisi XII Muhammad Prakoso, Mukhamad Misbakhun, dan jajaran lainnya.
Dihadapan anggota dewan tersebut, Iskandar menyebutkan proyek yang menelan dana investasi Rp 163 miliar (Rp 114 miliar diantaranya oleh SMI) tersebut sementara waktu akan berfungsi sebagai Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
"TUKS ini sepenuhnya diperuntukkan untuk melayani kegiatan bongkar muat PT Semen Bosowa Maros. Sebelumnya hanya mengandalkan pelabuhan Makassar yang biasanya membuat kapal bermalam hingga tiga hari karena antrean," katanya.
Keneradaan lajur khusus ini maka distribusi semen Bosowa bisa lebih besar dari sebelumnya yakni mencapai 3.000 ton dari sebelumnya 800 ton per hari semen kemasan. Semen curah naik menjadi 12 ribu ton dari sebelumnya 4.000 ton per hari dan 60 ribu ton clinker dari 30 ribu ton per hari.
Selanjurnya, runway tersebut akan dibuka komersial untuk umum dalam bentuk komoditi petikemas.
Untuk diketahui, Dermaga Garongkomg sepanjang 1.400 meter ini dibangun di atas luas lahan 24 hektare (ha) dan mampu menampung kapal 10 ribu DWT. Kapasitasnya 5,5 juta ton per tahun.
Mukhamad Misbakhun menambahkan, pihaknya puas hati dengan proses pengembangan proyek ini.
"Ini bukti bahwa BUMN sekelas SMI ini mampu bersinergi dengan pihak swasta membangun infrastruktur negara," katanya.
Kedepannya, kata dia, pihak DPR senantiasa mengawal regulasi pemerintah untuk terus menggenjot infrastruktur.
Source