EN ID
News Updates 17 April 2017
Share: https://www.ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-fb.png https://www.ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-tw.png https://www.ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-link.png

IDB dan SMI Kerja Sama Pendanaan Investasi US$ 1 M

NUSA DUA - Islamic Development Bank Group (IDB's) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) perihal pengembangan pendanaan investasi di Indonesia dengan pipeline hingga US$ 1 miliar. Kerja sama ini akan mencakup berbagai sumber pendanaan termasuk dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah tengah fokus membangun proyek infrastruktur dan mengembangkan SDM, yang tentunya membutuhkan banyak investasi, yang nilainya mencapai sekitar Rp 4.900 triliun. "Presiden sudah memutuskan 225 proyek strategis nasional demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuat kesejahteraan makin merata bagi 20% masyarakat terbawah. Kami sadar dana APBN, pemda atau bahkan penugasan lewat BUMN saja tidak cukup. Untuk itu kami terus mengembangkan inovasi pembiayaan termasuk skema PPP (public private partnership), perbaikan iklim dan kemudahan usaha agar sektor swasta lebih giat berpartisipasi," kata Menkeu di sela acara The 3rd IDB Member Countries Sovereign Investment Forum, di Nusa Dua-Bali, Senin (10/4). Presiden IDB Bandar Hajar mengatakan, ada sekitar 33 lembaga pengelola SWF milik negara anggota IDB, dengan nilai sekitar US$ 3,3 triliun. Menurutnya, ini hampir setengah dari total SWF di dunia yang dikelola 78 lembaga, dengan mencapai sekitar US$ 7,4 triliun. Namun demikian masih ada gap sekitar US$ 200 miliar per tahunnya untuk memenuhi kebutuhan negara anggota IDB. "Keberadaan sovereign wealth funds tak lagi terbatas kepada negara-negara penghasil minyak bumi. Selama lima tahun belakangan, 11 lembaga sovereign funds telah terbentuk oleh beberapa negara anggota seperti Senegal, Tunisia, dan Turki. Untuk itu kita harus terus menumbuhkan SWF, sekaligus mendorong investasi, demi mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota," kata dia. Ditambahkan, sejak berdiri pada 1975, IDB telah membiayai pembangunan di Indonesia senilai US$ 127,3 miliar. Dari angka tersebut, 53,3% di antaranya untuk proyek infrastruktur. Sementara 10,7% untuk proyek agrikultur dan 9,3% untuk proyek pendidikan dan kesehatan. IDB juga membiayai sejumlah proyek di negara anggota dengan skema PPP dengan nilai US$ 3,4 miliar selama 10 tahun terakhir. Sekedar mengingatkan, SWT adalah dana abadi yang dimiliki oleh pemerintah yang diinvestasikan dalam instrumen seperti deposito untuk mendapatkan bunga, saham untuk mendapatkan gain atau dividen, atau instrumen bentuk lain untuk mendapatkan gain atau pendapatan jenis lain. Dana pokoknya merupakan dana abadi sehingga tidak boleh diambil, sedangkan yang bisa diambil hanya dana yang berasal dari pendapatan dari instrumen-instrumen seperti deposito, saham, dan instrumen bentuk lain. Dana pokok yang merupakan dana abadi tersebut bisa berasal dari dana APBN, dari penerimaan seperti penerimaan migas atau dari sumber-sumber penerimaan lainnya yang sah. Ada berbagai tipe SWF, seperti SWF yang dibentuk/didirikan dengan identitas atau badan hukum yang terpisah, dengan kapasitas penuh untuk melakukan kegiatan dan diatur oleh undang-undang khusus (contoh Kuwait, Korea Selatan, Qatar dan United Arab Emirates/Abu Dhabi Investment Authority/ADIA). Lalu SWF yang ber-bentuk perusahaan atau badan usaha milik negara (contoh Temasek dan Government of Singapore Investment Corporation/GIC dari Singapura, atau China Investment Corporation/CIC dari China) yang tunduk pada UU tentang perusahaan dan juga tunduk pada UU tentang SWF apabila ada. Ada juga SWF yang berbentuk sekumpulan aset tanpa adanya atau dibentuknya identitas atau badan hukum tersendiri. Kumpulan aset tersebut bisa dimiliki langsung oleh pemerintah atau bisa juga dimiliki oleh bank sentral. Contoh Botswana, Canada/Alberta, Chile, dan Norwegia Investasi Langsung Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap negara-negara Islam bisa terus meningkatkan realisasi investasi langsung (riil) di negara-negara anggota IDB baik di sektor infrastruktur, pertanian, dan industri manufaktur. "Harapannya ialah mereka mengalihkan ke investasi langsung. Selama ini kan banyak yang mereka investasikan saja di saham, bond, dan instrumen keuangan lainnya," kata Kalla.   Investor Daily - IDB dan SMI Kerja Sama Pendanaan Investasi US$ 1 M
Back to News

Other News Updates