Pembangunan empat bendungan ditarget dapat dimulai tahun ini. Keempat bendungan tersebut yakni Bendungan Karian di Provinsi Banten (Rp1,07 triliun), Bendungan Passeloreng di Sulawesi Selatan (Rp701,5 miliar), serta Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di NTB (keduanya Rp357,2 miliar). Keempat bendungan itu merupakan bagian dari 13 bendungan baru yang pembangunannya ditargetkan dimulai tahun ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan dengan ditandatanganinya kontrak keempat bendungan itu, pemerintah telah resmi membangun delapan bendungan baru tahun ini. “Kita tanda tangani bersamaan supaya dilihat juga bahwa investasi pemerintah terus dijalankan. Ini sudah Rp2,1 triliun dan baru dari proyek bendungan. Setelah ini akan ada lagi [proyek selain bendungan] yang segera ditandatangani,” katanya seusai penandatanganan kontrak bersama kontraktor keempat bendungan, Senin (22/6).
Ada pun berdasarkan rencana bisnisnya, Bendungan Karian dan Passeloreng akan dikerjakan dalam 48 bulan—49 bulan atau selesai pada Juni—Juli 2019. Sementara pengerjaan Tanju dan Mila memakan waktu 42 bulan, atau selesai akhir 2018. “Kita perlu bekerja lebih keras, lebih cepat, dan lebih fokus, supaya bisa selesaikan sebaiknya dan secepatnya karena ini untuk menggerakkan ekonomi kita yang mempunyai tantangan ke depan lebih berat,” katanya.
Apabila telah beroperasi, ketiga belas bendungan diperkirakan memiliki daya tampung air mencapai 910,05 juta m3 dan mendukung pengairan jaringan irigasi seluas 64.971 hektare. Selain itu, bendungan-bendungan tersebut juga memiliki manfaat mereduksi banjir yang diperkirakan mencapai 7.712 m3 per detik, dengan suplai air baku mencapai 13,73 m3 per detik. Potensi listrik seluruhnya mencapai 28,43 MW.
Sumber: Bisnis Indonesia