EN ID
News Updates 12 December 2017
Share: https://www.ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-fb.png https://www.ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-tw.png https://www.ptsmi.co.id/cfind/source/thumb/images/icon/cover_w20_h20_share-link.png

Regions Give Positive Response of The SMI Financing Scheme

The government in several regions agreed the financing scheme outside the Regional Revenue and Expense Budget (APBD) offered by PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). The financing system of State-Owned Enterprises (BUMN) will be an alternative in supporting financing to build infrastructure.
Pemerintah di sejumlah daerah menyambut baik skema pembiayaan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditawarkan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Pembiayaan Badan Usaha Milik Negara(BUMN) itu dinilai bisa menjadi alternatif dalam mendukung pendanaan guna membangun infrastruktur. Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gatot Saptadi mengakui, skema pembiayaan di luar APBD tersebut sesuai dengan misi Gubernur DIY dalam memanfaatkan peluang penyediaan dana untuk pembangunan. "Ini cukup realistis dan bisa diterapkan untuk pembangunan infrastruktur publik," ujar Gatot di Yogyakarta belum lama ini. Hal sama juga diungkapkan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo. Menurutnya, konsep pembiayaan yang ditawarkan SMI menarik karena sejalan dengan konsep pembangunan pemerintah yang tak lagi mengandalkan pembiayaan dari APBN maupun APBD. Kendati demikian, skema tersebut masih memungkinkan menggandeng pi-hak swasta, BUMN, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). "Menurut saya, sangat menarik hanya memang harus berhitung kemampuan keuangan daerah. Itnkan bukan tanpa bu-nga," katanya. Lebih jauh Hasto menerangkan, saat ini Kulonprogo tengah membangun rumah sakit yang menelan anggaran hingga Rp270miliar. Sejauh ini pembangunan fisik gedung rumah sakit tersebut dibiayai dengan skema multiyear dari APBD kabupaten dan provinsi. "Untuk alat, saya berpikir ke sana (pinjaman PT SMI)- Kalau alat kita menghitungnya kan lebih mudah. Untuk gedung tidak, namun untuk alat kita memang berpikir ke sana karena menghitung BEP (breakevenpoint)-nya lebih mudah," katanya. Selain untuk pembelian alat medis, ujar Hasto, pihaknya juga tengah mempertimbangkan mencari pembiayaan ke PT SMI guna mendanai proyek pembuatan jalan yang membelah Bukit Menoreh. Jalan tersebut berfungsi menghubungkan akses New Yogyakarta International Airport (NYIA) dengan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta bagian utara. Jalan ini juga menghubungkan dari bandara baru ke Borobudur. Sementara itu, Direktur Utama SMI Emma Sri Martini mengatakan, SMI mendapat mandat dari pemerintah sebagai katalis percepatan pembangunan infrastruktur. Sebagai pelaksana mandat, PT SMI mengambil peran dengan memberikan produk pinjaman bagi pemda. "Presiden telah menyampaikan, jika daerah ingin membangun infrastruktur bisa dikolaborasikan APBD-nya dengan mengajukan pinjaman daerah ke SMI," ujar Emma. Dia menambahkan, akan terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Skema tersebut sudah dikoordinasikan secara intensif dengan Kemendagri, Kemenkeu, serta Kemenko Perekonomian.
Back to News

Other News Updates